Orang lain tidak digigiti nyamuk, hanya Anda sendiri yang sibuk dikerubuti nyamuk. Apa yang salah?
Tidak ada orang yang dengan sukarela mendonorkan kulitnya untuk digigiti nyamuk dan merasa gatal-gatal setelahnya. Tapi apa daya jika orang-orang sekitar tidak digigiti nyamuk, sedangkan Anda diserang bertubi-tubi oleh nyamuk. Sibuk menepuk-nepuk sendiri tentu membuat Anda nampak aneh.
Kejadian serupa juga dialami oleh banyak orang, menimbulkan pertanyaan 'mengapa nyamuk pilih-pilih dalam menggigit orang?'. Dalam masyarakat kita ada anggapan bahwa kondisi belum mandi atau mengenakan pakaian hitam bisa membuat seseorang diserang nyamuk. Namun secara medis tidak demikian. Dikutip dari WebMD, berikut ini penyebab nyamuk menggigit Anda tapi tidak menggigit orang-orang di sekitar Anda.
Genetik
Ternyata genetik juga mewariskan 'kedekatan' Anda dengan para nyamuk. Berdasarkan penelitian, genetik memengaruhi kemudahan kita disukai nyamuk hingga 85 persen.
Asam berlebihan
Nyamuk ternyata menyukai orang-orang dengan produksi asam berlebihan, seperti asam urat dan juga asam laktat. Substansi ini dapat memicu nyamuk mencium aroma khas dan mendarat untuk menggigit.
Kolesterol tinggi
Jerry Butler PhD, professor emeritus di University Florida mengatakan pada WebMD bahwa seseorang dengan konsentrasi kolesterol dan steroid tinggi pada permukaan kulitnya akan menarik nyamuk. Ini bukan berarti orang yang suka digigiti nyamuk berarti kadar kolesterolnya tinggi, tapi bisa juga karena metabolisme orang tersebut lebih efisien dalam mencerna kolesterol sehingga cepat dibawa ke permukaan kulit.
Golongan darah
Dikutip dari scienceline, sebuah penelitian menemukan bahwa orang dengan golongan darah O lebih sering digigit nyamuk karena aroma tubuh yang mereka lepaskan berbeda dengan golongan darah lainnya.
Produksi karbon dioksida
Mereka yang mengeluarkan karbon dioksida lebih banyak, akan lebih sering digigiti nyamuk. Itulah alasan mengapa orang dewasa lebih sering digigit nyamuk daripada anak-anak. Wanita hamil juga, karena produksi karbon dioksidanya lebih tinggi daripada wanita biasa.
Kejadian serupa juga dialami oleh banyak orang, menimbulkan pertanyaan 'mengapa nyamuk pilih-pilih dalam menggigit orang?'. Dalam masyarakat kita ada anggapan bahwa kondisi belum mandi atau mengenakan pakaian hitam bisa membuat seseorang diserang nyamuk. Namun secara medis tidak demikian. Dikutip dari WebMD, berikut ini penyebab nyamuk menggigit Anda tapi tidak menggigit orang-orang di sekitar Anda.
Genetik
Ternyata genetik juga mewariskan 'kedekatan' Anda dengan para nyamuk. Berdasarkan penelitian, genetik memengaruhi kemudahan kita disukai nyamuk hingga 85 persen.
Asam berlebihan
Nyamuk ternyata menyukai orang-orang dengan produksi asam berlebihan, seperti asam urat dan juga asam laktat. Substansi ini dapat memicu nyamuk mencium aroma khas dan mendarat untuk menggigit.
Kolesterol tinggi
Jerry Butler PhD, professor emeritus di University Florida mengatakan pada WebMD bahwa seseorang dengan konsentrasi kolesterol dan steroid tinggi pada permukaan kulitnya akan menarik nyamuk. Ini bukan berarti orang yang suka digigiti nyamuk berarti kadar kolesterolnya tinggi, tapi bisa juga karena metabolisme orang tersebut lebih efisien dalam mencerna kolesterol sehingga cepat dibawa ke permukaan kulit.
Golongan darah
Dikutip dari scienceline, sebuah penelitian menemukan bahwa orang dengan golongan darah O lebih sering digigit nyamuk karena aroma tubuh yang mereka lepaskan berbeda dengan golongan darah lainnya.
Produksi karbon dioksida
Mereka yang mengeluarkan karbon dioksida lebih banyak, akan lebih sering digigiti nyamuk. Itulah alasan mengapa orang dewasa lebih sering digigit nyamuk daripada anak-anak. Wanita hamil juga, karena produksi karbon dioksidanya lebih tinggi daripada wanita biasa.