Pepatah yang berbunyi kasih ibu sepanjang masa memang benar adanya. Itulah yang baru saja terjadi yaitu sebuah pengorbanan seorang ibu hingga akhirnya kehilangan nyawanya demi anaknya yang sangat dikasihinya. Kisah nyata ini dialami seorang wanita asal Amerika Serikat, Susan Dibene. Dikutip dari laman Daily Mail, 10 Oktober 2011, Dibene, 33, harus meregang nyawa setelah berhasil menyelamatkan anaknya dari ancaman ditabrak kereta komuter yang melintas.
Susan Dibene akhirnya harus meninggal dunia, berkorban untuk anak agar selamat dari sambaran kereta api yang melintas Kejadian ini bermula saat kereta dorong yang mengangkut bayinya yang baru berusia dua tahun tersangkut di rel kereta. Di saat-saat terakhir, Dibene berhasil melepaskan kereta dorong yang tersangkut dan mendorongnya keluar rel. Nahas, Dibene tidak memiliki cukup waktu menyelamatkan diri dan ditabrak oleh kereta commuter Metrolink yang melintas. Polisi mengatakan, Dibene terburu-buru melintasi rel kereta api meski palang pintu kereta telah turun. "Dia tidak berhasil (menyelamatkan diri)," ujar pihak kepolisian Riverside, Sersan Dan Warren. "Bayinya baik-baik saja, tetapi ia (Dibene) tertabrak." Sersan Kendall Bank menambahkan, Dibene tetap melintasi rel meski palang pintu telah turun dan lampu menyala. "Kereta dorong terjebak dan dia tidak berhasil (meloloskan diri)," kata Bank. Suami Dibene, Paul mengungkapkan, emosinya bercampur aduk. Di satu sisi, ia kehilangan ibu dari anaknya. Di sisi lain, istrinya telah mengorbankan nyawanya. "Dia memberikan hidupnya untuk menyelamatkan anaknya. Kepanikan dan ketakutan bisa membuat Anda terdiam. Kecelakaan itu bisa saja merenggut keduanya," ujar Paul. Pasca kecelakaan, bayi berusia dua tahun tersebut dirawat di rumah sakit setempat dan diasuh sang nenek. Sementara itu polisi dan pejabat kereta api terus menyelidiki tabrakan. Sobat yang tercinta dari kisah pengorbanan seorang ibu ini mari kita sedikit luangkan waktu setelah ini untuk ucapkan rasa terima kasih kita pada ibu kita karena pengorbanannya pada kita hingga kita menjadi manusia yang baik hingga saat ini. |