Pengertian
Sindrom Pre Menstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis dan emosi yang berhubungan dengan siklus menstruasi (wikipedia).
Sindrom Pre Menstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis dan emosi yang berhubungan dengan siklus menstruasi (wikipedia).
Sindrom Pre Menstruasi adalah gejala fisik, psikologis dan perilaku yang menyusahkan yang tidak disebabkan oleh penyakit organik, yang secara teratur berulang selama fase siklus yang banyak mengalami regresi atau menghilang selama waktu haid yang tersisa (Magos).
Sindrom Pre Menstruasi adalah sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-14 sebelum menstruasi dan mereda segera setelah menstruasi berawal (Shreeve, 1983).
Premenstrual syndrome (PMS) adalah kombinasi gejala yang terjadi sebelum haid dan menghilang dengan keluarnya darah menstruasi serta dialami oleh banyak wanita sebelum awitan setiap siklus menstruasi (Brunner dan Suddarth, 2001).
Insidensi
Insidensi atau angka kejadian dari sindrom pre menstruasi sekitar 80 persen. Studi epidemiologi menunjukkan kurang lebih 20 persen dari wanita usia reproduksi mengalami gejala PMS sedang sampai berat (Freeman, 2007). Sekitar 3-8 persen memiliki gejala hingga parah yang disebut dysphoric disorder (PMDD, Premenstrual Dysphoric Disorder).
Insidensi atau angka kejadian dari sindrom pre menstruasi sekitar 80 persen. Studi epidemiologi menunjukkan kurang lebih 20 persen dari wanita usia reproduksi mengalami gejala PMS sedang sampai berat (Freeman, 2007). Sekitar 3-8 persen memiliki gejala hingga parah yang disebut dysphoric disorder (PMDD, Premenstrual Dysphoric Disorder).
Penyebab
Penyebab sindrom pre menstruasi belum jelas. Beberapa penyebab sindrom pre menstruasi antara lain:
- Ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron (kelebihan estrogen atau kekurangan progesteron dalam fase luteal dari siklus menstruasi).
- Faktor-faktor evolusi dan genetik.
- Gangguan fungsi serotonin.
- Jumlah prolaktin yang terlalu banyak (dapat mengganggu keseimbangan mekanisme tubuh yang mengontrol produksi hormon estrogen dan progesteron).
- Kelebihan atau defisiensi kortisol dan androge.
- Kelebihan hormon anti diuresis.
- Abnormalitas sekresi opiate endogen atau melatonin.
- Defisiensi vitamin A, B1, B6 atau mineral, seperti magnesium.
- Hipoglikemia reaktif.
- Alergi hormon.
- Toksin haid.
- Stres dan masalah emosional (seperti depresi).
- Masalah sosial.
- Gaya hidup (kurang olahraga, diet tinggi gula, konsumsi tinggi garam, minum alkohol, konsumsi tinggi kafein).
Faktor Resiko
Beberapa faktor yang meningkatkan terjadinya sindrom pre menstruasi adalah:
- Wanita yang pernah melahirkan.
- Wanita yang sudah menikah.
- Usia yang semakin tua (antara 30-40 tahun).
- Stres.
- Mempunyai riwayat depresi (baik depresi pasca melahirkan).
- Faktor diet (kebiasaan makan tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan).
- Kekurangan zat gizi seperti kurang vitamin B (vitamin B6), vitamin E, vitamin C, magnesium,zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat.
- Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
- Kegiatan fisik (kurang olahraga).
Gejala Umum
Wanita dapat mengalami berbagai macam gejala sindrom pre menstruasi baik gejala emosionalmaupun gejala fisik.
Tabel. Gejala-gejala premenstrual syndrome
Gejala Fisik
|
Gejala Emosional
|
Perut kembung
|
Depresi
|
Nyeri payudara
|
Cemas
|
Sakit kepala
|
Suka menangis
|
Kejang atau bengkak pada kaki
|
Sifat agresif atau pemberontakan
|
Nyeri panggul
|
Pelupa
|
Hilang koordinasi
|
Tidak bisa tidur
|
Nafsu makan bertambah
|
Merasa tegang
|
Hidung tersumbat
|
Irritabilitas
|
Tumbuh jerawat
|
Suka marah
|
Sakit pinggul
|
Paranoid
|
Suka makan manis atau asin
|
Perubahan dorongan seksual
|
Palpitasi
|
Konsentrasi berkurang
|
Peka suara atau cahaya
|
Merasa tidak aman
|
Rasa gatal pada kulit
|
Pikiran bunuh diri
|
Kepanasan
|
Keinginan menyendiri
|
Perasaan bersalah
| |
Kelemahan
|
Sumber : dikutip dari Rayburn et.al., (2001), halaman 287
Referensi
Aguspathy. 2008. Menstruasi. aguspathy.blogspot.com/2008/09/menstruasi.html diunduh 8 Juni 2010, 08:47 AM
Maulana, R. 2008. Hubungan Karakteristik Wanita Usia Produktif dengan Premenstrual Syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Proposal penelitian. razimaulana.files.wordpress.com/2008/12/pms.doc diunduh 8 juni 2010, 09:16 AM totalkesehatananda.com/pms1.html diunduh 8 Juni 2010, 09:17 AM wikipedia.org/wiki/Sindrom_pramenstruasi diunduh 8 Juni 2010, 08:35 AM womenshealth.gov/faq/premenstrual-syndrome.cfm diunduh 8 Juni 2010, 08:43 AM
Kata Kunci
siklus menstruasi, Premenstrual syndrome, fase luteal, penyakit Sindrom Premenstrual, angka kejadian kecemasan pre menstuasi sindrom, wikipedia indonesia penyakit sindrom premenstual, pre menstruasi syndrome, Proses menstruasi, sindrom premenstruasi adalah, hubungan karakteristik wanita usia produktif dengan premenstrual syndrome di poli gynekology, fase luteal adalah, gejala pre menstrual syndrome, pre menstruation syndrome, premenstrual, premenstrual sindrom, arti pre menstruation syndrom, apakah fase luteal itu, proses terjadinya menstruasi, angka kejadian sindrom pra menstruasi, angka kejadian premenstruasi sindrom pada remaja.
Sumber: http://www.lusa.web.id/premenstrual-syndrome-pms-part-1/