Cari Artikel disini

Maukah Malam ini Kamu Bertindak Seperti Istri Saya


Teman saya ini (katakanlah namanya Wati, 27 tahun) bekerja pada suatu perusahaan konsultan yang tidak terlalu besar sebagai asisten dari salah  seorang partner pada perusahaan konsultan tersebut (kita sebut saja  namanya Iwan). Wati sangat mengagumi profil dan karakter Iwan. Sebut saja semua   hal   yang baik, maka Iwan memilikinya. Otak yang cemerlang, sikap yang  profesional dan gentleman, penampilan yang selalu rapi dan nice  looking serta usia baru 36 tahun (waktu itu). Singkat cerita Wati  mulai "naksir"  Iwan.

  
Ternyata Wati membiarkan perasaannya kepada Iwan tumbuh tanpa  halangan. Semakin hari ia semakin jatuh hati kepada Iwan. Iwan  bukannya tidak tahu   akan hal itu tetapi sikapnya yang profesional di kantor yang tidak  membiarkan hal-hal pribadi mencampuri urusan kantor membuat Wati  semakin  mengagumi pribadi Iwan.

Suatu hari urusan kantor membuat mereka berdua harus pergi ke  beberapa kota   di Jawa Tengah. Untuk memudahkan mobilisasi, mereka naik pesawat ke  Semarang   dan menyewa mobil untuk melakukan perjalanan darat di sekitar Semarang, Magelang, Yogya dan Solo dalam rangka melakukan suatu  survei khusus untuk   kepentingan klien. Entah bagaimana ceritanya mereka kemalaman dan  menginap  di sebuah hotel kecil. Sebenarnya Iwan ingin memesan 2 kamar tetapi karena   hanya tersisa 1 kamar ia meminta pendapat Wati. Karena memang sudah  sangat   lelah Wati setuju untuk sekamar dengan Iwan (sebenarnya Wati agak "sedikit senang" dengan kondisi darurat tersebut). Karena tidak ber-ac, maka  Iwan   membuka jendela kamar. Masalah lainnya kamar tersbut hanya memiliki  1 ranjang berukuran tanggung dan tidak memiliki kursi panjang. Tidak  mungkin   bagi Wati untuk meminta Iwan tidur di lantai. Jadilah akhirnya  mereka tidur   seranjang setelah Iwan berjanji bahwa ia tidak akan melakukan hal  yang tidak-tidak.

 
Sebenarnya Wati tidak bisa tidur karena seranjang dengan Iwan.  Sebagai seorang wanita jantungnya berdebar sangat kencang karena  tidur serajang dengan pria sopan yang sangat dikaguminya. Kaki  mereka beberapa kali saling   bersentuhan karena ranjangnya memang pas-pasan. Setelah setengah  jam, angin   malam yang masuk lewat jendela membuat Wati merasa kedinginan  sehingga ia   memberanikan diri bertanya kepada Iwan:

"Mas Iwan, aku kedinginan nih. Boleh nggak minta tolong jendelanya  ditutup   saja?" Iwan tidak langsung menjawab dan Wati berpikir Iwan sudah tertidur sehingga  ia berkata lagi: "Mas Iwan..."
 
Kali ini Iwan langsung menjawab: "Wat, kamu kedinginan ya? MAUKAH  KAMU MALAM   INI KAMU BERTINDAK SEPERTI ISTERI SAYA?"  Jantung Wati serasa berhenti berdetak. Pikirannya langsung guncang  mendengar   pertanyaan Iwan. Dengan hati-hati ia bertanya: "Maksud mas Iwan?"

"Maksud saya...., jendelanya kamu tutup sendiri ya ?!"












Artikel Terkait