Dikutip dari Womansday, berikut ini sikap yang sebaiknya Anda lakukan agar pertengkaran tidak berujung pada putusnya hubungan asmara.
1. Berpikir Sebelum Bicara
Sebelum mengritik atau berkomentar sesuatu yang mungkin menyakiti hati pasangan, sebaiknya pertimbangkan kata-kata yang pantas. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah yang saya katakan nanti akan membuatnya menjauh?"
Menurut psikolog klinis Jennifer Hirsch, PsyD, cara terbaik untuk menangani situasi yang sulit adalah diam sejenak, pikirkan kata-kata yang akan keluar dari mulut Anda. Singkirkan kalimat yang kira-kira diinterpretasikan kasar dan pilihlah kata yang lebih halus.
2. Jangan Bertele-tele
Seringkali saat terbawa emosi, kita cenderung membahas hal-hal yang keluar dari pokok pembicaraan. Masalah-masalah yang tidak seharusnya dibicarakan saat itu, jadi terangkat kembali dan membuat perdebatan semakin meruncing. Saat bertengkar, cobalah tarik napas dalam-dalam dan fokus hanya pada satu persoalan penting saja.
3. Akui Kesalahan
Memang tidak semua orang bisa dengan legowo mengakui kesalahannya. Jika pertengkaran terjadi karena kesalahan Anda, jangan coba mengelak dan justru mencari-mencari kesalahan si dia hanya karena gengsi. Sikap ini hanya akan menambah parah masalah. Berdebat sedikit boleh saja. Tapi pada akhirnya, akuilah kalau apa yang telah Anda perbuat memang tidak benar. Melontarkan kata "maaf" atau "kamu benar" adalah cara yang paling bijak untuk mengakhiri perdebatan. Misalnya, "Ya, maaf, kamu benar. Aku tidak seharusnya bohong pada kamu soal kemana aku pergi semalam".
"Berani bertanggung jawab tehadap apa yang sudah Anda perbuat akan membuat pria lebih menghargai Anda, terutama jika hubungan sudah terjalin cukup lama. Hindari bertengkar sambil menunjuk-nunjukkan jari ke wajah lawan bicara," ujar Jess McCann, konselor percintaan dan penulis 'You Lost Him at Hello'.
4. Jaga Intonasi Saat Bicara
Perhatikan intonasi suara Anda saat berbicara dengan pasangan. Ketika pertengkaran memanas, kita pasti akan berusaha mempertahankan argumen. Biasanya hal itu dilakukan dengan menaikkan nada bicara agar Anda didengarkan. Selain membuang-buang energi dan membuat suara Anda serak, tidak ada pihak yang akan diuntungkan dengan saling membentak dan berteriak.
Perlu diingat, saat berbicara dengan nada keras dan tinggi, yang lawan bicara Anda dengar hanyalah kemarahan --bukan maksud yang sedang Anda bicarakan. Ketika terlibat dalam perdebatan atau pertengkaran, coba kontrol intonasi Anda. Mungkin akan sedikit sulit, karena pada dasarnya itu adalah reaksi spontan. Tapi Anda bisa memelankan dan merendahkan suara dengan berpaling sejenak dari hadapannya, tarik napas dalam-dalam dan keluarkan perlahan. Dengan begitu hati akan sedikit tenang dan Anda bisa kembali berada dalam titik rasional.